Penikmat
makanan enak nan lezat yang terbuat dari bahan mi basah dan potongan ayam
ditaburi daun bawang dan bawang goreng tentunya akan merasa tergugah rasa
laparnya jika mendengar nama makanan ini. Yap, mi ayam! Mi ayam yang disajikan
sebagai salah satu makanan khas gerobakan di pinggir jalan, kini mulai menjadi
makanan dengan kelas dan level yang naik tingkatnya. Kini, di restoran besar
atau pun warung makan dengan brand tertentu tidak lagi eksklusif menjual
makanan unik dan khasnya sendiri, tetapi juga mulai memberi “ruang” untuk mi
ayam sebagai salah satu makanan andalan yang dijual.
Mi ayam yang
enak dan lezat ini tampaknya akan terus menjadi idola masyarakat seiring dengan
perkembangan zaman. Mi ayam tak lagi hanya ditambahkan ayam sebagai sisipan
lauk untuk menemani mi, tetapi juga ada pula variasi bahan makanan lainnya,
seperti jamur, udang, bakso, tahu, hingga makanan lainnya yang dapat
disesuaikan dengan selera makan Anda. Harga mi ayam yang murah dan terjangkau
ini juga menjadi pengaruh luar biasa mengapa mi ayam tetap mendapatkan tempat
di hati para pencinta kuliner. Ragam varian mi ayam yang dijual dengan
menggunakan gerobak atau pun di warung mi ayam, tentunya juga dapat
mempengaruhi cita rasa khas dari mi ayam tersebut. Untuk itulah, ada baiknya
sebelum Anda membeli mi ayam, Anda harus mengetahui kualitas bahan mi, apakah
mengandung bahan kimia atau pengawet dan apakah mi tersebut halal atau tidak—bagi
yang memerlukan informasi tersebut, serta Anda dapat melihatnya pada daftar
harga mi ayam yang dijual. Harga memang menentukan kualitas, apalagi jika
berkaitan soal makanan.
Mi ayam
tampaknya akan tetap terus ada hingga nanti bermunculan jenis makanan variasi
baru lainnya dengan rasa yang semakin bervaritatif dan unik serta menarik. Tak heran
kini banyak orang berbondong-bondong membuka bisnis dengan berjualan mi ayam,
entah itu gerobakan, entah itu dengan membuka gerai mi ayam. Yang pasti, usaha
mi ayam tentunya tidak akan pernah rugi karena mi ayam merupakan salah satu
bisnis yang tidak akan pernah mati.
No comments:
Post a Comment